Senin, 16 November 2015

Meningitis Symptoms : Gejala Meningitis (Radang Selaput Otak) dan Pencegahannya

Akhir-akhir ini kita dikejutkan dengan berita duka meninggalnya komedian tanah air kita yaitu Alm. Olga Syahputra. Beliau meninggal akibat penyakit meningitis yang dideritanya kurang lebih satu tahun lamanya. Penyakit meningitis tidak banyak diketahui oleh masyarakat umum, padahal dampaknya dapat menimbulkan kematian jika tidak segera ditangani dengan tepat.
Radang selaput otak atau yang biasa disebut dengan meningitis, merupakan penyakit yang menyerang bagian tubuh manusia yang paling vital yaitu otak. Sebenarnya Allah SWT sudah menciptakan otak manusia dengan begitu sempurnanya dilengkapi dengan selaput pelindung otak dan sistem kekebalan yang begitu hebatnya. Dengan kekebalan seperti itu seharusnya otak sangat tidak mudah terinfeksi. Namun, mengapa ada orang yang mengalami meningitis? Berikut penjelasannya.

Penyebab Meningitis
Meningitis pada dasarnya adalah infeksi. Otak dan sumsum tulang belakang dilapisi semacam kulit/selaput yang secara kesatuan disebut meningen, ditambah kata itis dalam bahasa latin yang artinya radang, jadi meningitis artinya radang selaput otak dan sumsum tulang belakang, dan lebih populer disebut radang selaput otak. Meningitis dapat terjadi karena adanya mikroorganisme bisa berupa bakteri, virus, jamur, atau TBC yang menginvasi, sehingga masuk dan menginfeksi selaput otak tersebut.

Penyakit meningitis bisa terjadi karena beberapa faktor :
1.    Kondisi tubuh pasien yang sangat lemah, daya tahan tubuh sangat turun
2.    Virus, bakteri, jamur, TBC, mikroorganisme patogen lainnya bersifat sangat ganas
3.    Adanya tempat masuk atau jalur seperti infeksi paru-paru (pneumonia) yang berat, infeksi THT (telinga hidung tenggorokan) berat, gigi berlubang yang sudah berat.

Penyakit infeksi di Indonesia bisa dikatakan sebagai penyakit menular. Tapi untuk kasus meningitis sifatnya bukan orang per orang, tapi karena adanya kuman yang endemik (mewabah) di suatu wilayah, misalnya di wilayah A endemik meningitis maka pendatang yang masuk ke wilayah tersebut kemungkinan dapat terjangkit meningitis, tapi penyebabnya bukan orang per orang, melainkan karena adanya kuman tertentu yang berhabitat di wilayah tersebut. Indonesia bukan negara yang endemik meningitis, sehingga penularan meningitis tidak mudah seperti negara yang endemik meningitis. Contoh kasus lainnya, di Indonesia penyakit yang endemik misalnya TBC, si A sakit TBC, kemudian si B tertular TBC dan karena si B daya tahan tubuhnya sangat turun dia terkena meningitis (meningitis TBC). Jadi bukan si A yang menularkan meningitis. Yang menular adalah TBC-nya sedangkan meningitis-nya adalah proses.

Gejala Meningitis
Gejala awal yang pasti muncul yaitu  sakit kepala hebat dimana pasien tidak dapat lagi beraktivitas bahkan bisa sampai ingin membentur-benturkan kepala/menjambak rambut. Kemudian  karena ini suatu infeksi biasanya disertai dengan demam tinggi. Kemudian diikuti dengan kaku leher (leher tidak bisa ditekuk). Gejala lain yang dihubungkan dengan meningitis termasuk fotofobia (intoleransi terhadap cahaya terang) dan fonofobia (intoleransi terhadap suara keras). Pada fase berikutnya bisa menyebabkan kejang-kejang, tidak sadarkan diri, bahkan koma. Pada tahap ini kuman sudah sampai ke otak. Walaupun demikian, hal ini masih bisa dihentikan atau pasien masih bisa disembuhkan dengan cara pengobatan, tergantung seberapa cepat pasien berobat dan seberapa tepat ditangani. Karena banyaknya kuman penyebab meningitis, maka pengobatan meningitis dilakukan sesuai dengan penyebabnya. Ketika pasien sudah didiagnosis terkena meningitis, maka selanjutnya dokter akan mencari tahu penyebab meningitis tersebut dengan cara pemeriksaan cairan otak pasien. Setelah diketahui penyebabnya, pasien akan diterapi sesuai penyebabnya.

Meningitis Pada Anak
Anak-anak biasanya hanya menunjukkan gejala nonspesifik, seperti lekas marah, mengantuk dan kelihatan tidak sehat. Ubun-ubun (bagian lembut di bagian atas kepala bayi) dapat menonjol pada bayi berusia hingga 6 bulan. Gejala lainnya seperti nyeri kaki, kaki-tangan yang dingin, dan warna kulit abnormal. Adanya ruam merah (ruam tidak memucat dan tidak memudar saat ditekan) di badan, anggota badan bagian bawah, membran mukosa, konjungtiva, dan (kadang-kadang) telapak tangan dan telapak kaki. Hal tersebut juga merupakan salah satu gejalanya dan dapat memberikan petunjuk penyebab dari meningitis tersebut adalah bakteri Neisseria meningitidis ( dikenal sebagai meningitis meningokokus).
Beberapa jenis meningitis (misalnya yang berhubungan dengan meningokokus, Haemophilus influenzae type B / HiB,  infeksi virus mumps) dapat dicegah dengan imunisasi (HiB, PCV).

Pencegahan
Upaya pencegahan meningitis bagi orang dewasa juga dapat dilakukan dengan cara vaksinasi. Vaksinasi meningitis banyak sekali macamnya, spesifik untuk kuman tertentu. Salah satu contohnya vaksin meningokokus tersedia untuk grup A, C, W135 dan Y. Imunisasi dengan vaksin  ACW135Y terhadap keempat jenis meningitis sekarang dijadikan persyaratan visa bagi orang yang ingin menunaikan ibadah haji. Pemberian vaksin meningitis bagi orang dewasa biasanya dilakukan jika orang tersebut akan memasuki wilayah tertentu yang dianggap endemik meningitis.

Upaya pencegahan yang paling utama adalah dengan cara menjaga daya tahan tubuh kita agar tetap baik. Karena pada prinsipnya penyakit tidak akan masuk ke tubuh kita jika daya tahan tubuh kita dalam keadaan baik. Menjaga daya tahan tubuh bisa dengan makan makanan yang seimbang, istirahat yang cukup, atau kalau tidak bisa beristirahat diimbangi dengan minum suplemen. Jika sudah terkena gejala sakit, tubuh terasa lemah dan sebagainya, segera periksa ke dokter dan berobatlah secara benar. Jangan tunda-tunda untuk mengobati penyakit yang kita alami, karena jika sudah terlambat bisa fatal akibatnya.

Semoga bermanfaat, salam sehat!!!





Daftar Pustaka :
Sumber :
dr.Zicky Yombana, Sp.S. (Dokter Spesialis Syaraf RS Pusat Otak Nasional), dalam acara talkshow “Hitam Putih” 31 Maret 2015.

http://id.wikipedia.org/wiki/Meningitis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar